Beritahandphone.com -Setelah berita buruk mengenai kerugian Research In Motion yang mencapai 518 juta dolar akibat penurununan penjualan blackberry yang terjun bebas, belum lagi pesangon yang harus di bayarkan pada pegawainya yang mengalami PHK
belakangan ini muncul kabar bahwa RIM, selaku produsen smartphone blackberry sedang berpikir untuk menjalin kerjasama dengan Microsoft
tragis memang jika ini benar terjadi, bagaimana tidak, blackberry dapat dikatakan sedang koma saat ini. Penjualannya sama sekali tidak memuaskan akibat gempuran OS Android dan Symbian yang masih merajai ranah perang sistem operasi. Jika tidak bisa bangkit dengan sistem operasi terbarunya, Blackberry 10 yang peluncurannya ditunda hingga awal tahun depan, maka kemungkinan besar RIM akan meninggalkan OS yang telah membesarkan namanya itu dan mengadopsi Windows 8 terbaru milik raksasa IT, Microsoft
Steve Ballmer selaku CEO Microsoft memang belakangan diketahui telah beberapa kali melakukan pendekatan dengan pihak RIM. Jika pihak RIM suatu saat mengiyakan program kerja sama ini. Maka dapat dipastikan akan berjalan seperti kolaborasi antara Nokia dan Microsoft yang aliansi mereka terbilang unik. Yaitu microsoft membeli saham nokia lalu mendanai biaya marketing pabrikan asal finlandia itu. Namun tetap perlu digaris bawahi, kerja sama ini hanya akan terjadi jika RIM setuju dengan tawaran Microsoft. Karena saat ini jajaran dewan direksi Research In Motion masih optimis OS Blackberry 10 mampu membawa kembali pabrikan asal kanada ini kembali ke permukaan.
Kemungkinan lain yang dapat terjadi adalah, RIM akan menjual jaringan mereka ke perusahaan lain, yang nantinya pembeli jaringan ini dapat membuka layanan jaringan ke Smartphone lainnya dengan fasilitas email dengan tingkat keamanan tinggi, layanan untuk enterprise serta agen pemerintahan, sama seperti yang ada pada Blackberry Messenger atau BBM saat ini. Opsi ini pun akan dilakukan jika benar benar keadaan tidak memungkinkan untuk RIM. Pasalnya bidang jaringan nirkabel ini dapat menjadi harapan masa depan perusahaan ini jika bisnis hardware blackberry mereka kian redup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar